Pentingnya Jaringan Internet
Sepuluh tahun lalu, tidak ada apa yang kita kenal sebagai e-commerce sekarang. Meskipun Internet telah ada dalam berbagai bentuk selama bertahun-tahun, sebagian besar sejarahnya hanya digunakan oleh militer dan penelitian para ilmuwan. Seiring semakin dikenalnya teknologi Internet, kalangan lain mulai menggunakannya. Peristiwa kunci dari kepopuleran Internet adalah terciptanya World Wide Web - terutama kemampuan untuk menampilkan gambar dan memperdengarkan suara dari jaringan, yang mulai tersedia pada tahun 1994. Tambahan kemampuan multi media pada jaringan tersebut, tidak dapat dihindarkan, membuat Internet pada akhirnya menyerap bisnis dan perdagangan. Hal tersebut tidak membutuhkan waktu lama.
Jaringan grafis segera diikuti oleh kemampuan mengirim informasi kartu kredit secara daring dengan aman, yang tidak lama kemudian diikuti oleh kemampuan memproses pembayaran kartu kredit secara daring dan real time. Sebuah tempat baru untuk menjual produk dan layanan telah tercipta seperti hanya dalam semalam.
Sebuah Saluran Distribusi Baru
Internet menyediakan sebuah saluran distribusi yang baru dan cukup berbeda bagi penjual untuk menjual produk dan layanan mereka kepada konsumen. Konsumen bisa mempelajari, melihat gambar dan memesan produk di mana saja, kapan saja dari kenyamanan rumah atau kantor mereka.
Namun, untuk menjual produk apapun, penjual perlu pengunjung ke situs web mereka lewat iklan. Hal tersebut merupakan pendekatan pertama dari model lama TV, radio dan iklan cetak. Maka, penjual pergi ke situs web populer dan menawarkan pembayaran untuk menempatkan iklan mereka untuk jangka waktu tertentu. Karena Internet berbeda dengan media penyiaran lama, maka cara baru yang lebih efisien pun dicari. Relatif mudah untuk menentukan ukuran pemirsa TV atau radio. Hal yang sama juga berlaku untuk sirkulasi media cetak seperti koran dan majalah. Namun tidak semudah itu untuk situs web. Tentu, ada mesin penghitung (counter), namun mereka tidak selalu bisa dipercaya.
Ditambah, laman web yang didapatkan lewat sebuah server (jadi dengan demikian ditambahkan pada mesin penghitung), tidak berarti hal tersebut terlihat oleh mata manusia. Proses bot (robot) dan otomatisasi bisa mendapatkan laman yang tidak pernah dilihat oleh manusia manapun. Menjadi penting untuk mengetahui apakah total tayang laman berasal dari sumber yang sama atau apakah mereka "tayang laman unik" - contoh: orang yang sama sekali baru, bukan beberapa orang yang sama secara berulang-ulang atau proses otomatisasi. Masalah lain adalah kecuali iklan ditempatkan secara menonjol dan dalam konteks situs tuan rumah, iklan tidak akan menarik pengunjung, bahkan dengan adanya sekian banyak pengunjung unik di situs tuan rumah. Maka, membayar biaya tetap untuk menampilkan iklan pada sebuah situs untuk jangka waktu tertentu menjadi kurang disukai.
Daripada membayar untuk jangka waktu tertentu, pengiklan mulai memilih untuk membayar berdasarkan jumlah klik pada spanduk (banner) mereka. Ukuran standar spanduk berkembang untuk spanduk yang digunakan pada situs iklan dengan situs lainnya. Spanduk bisa berisi kata-kata, gambar dan animasi dan berfungsi sebagai penghubung (link) ke situs web yang diiklankan. Ketika Anda mengklik spanduk, Anda langsung dibawa ke situs web yang diiklankan. Jadi, dengan "pay per click", jika Anda tidak mendapatkan pengunjung, Anda tidak perlu membayar. Hal tersebut memotivasi Webmaster situs tuan rumah untuk menempatkan spanduk secara efektif pada situs sehingga akan menarik pengunjung. Namun, bahkan "pay per click" punya kendala. Klik juga bisa diotomatisasi dan situs tuan rumah yang 'nakal' mungkin bertindak curang. Klik yang dibutuhkan adalah dari "pengunjung unik" agar bisa efektif.
Maka, penjual pada akhirnya memilih hanya membayar bila penjualan benar-benar terjadi atau seseorang paling tidak berinteraksi dengan situs tersebut dengan bergabung dalam program opt-in. Kendaraan untuk hanya membayar jika terjadi penjualan atau opt-in di situs Anda dari orang yang dikirim dari situs tuan rumah menjadi dikenal sebagai "program afiliasi".
Sumber: SFI
No comments:
Post a Comment